Langsung ke konten utama

SEJARAH DESA

Omspan dalam Sistem Tata Kelola Desa: Optimalisasi Pengelolaan Keuangan Desa

  Omspan dalam Sistem Tata Kelola Desa: Optimalisasi Pengelolaan Keuangan Desa Pendahuluan Sistem tata kelola desa yang baik menjadi kunci utama dalam mewujudkan pembangunan desa yang berkelanjutan dan transparan. Dalam upaya meningkatkan efisiensi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan desa, pemerintah mengembangkan berbagai sistem digital, salah satunya adalah Omspan (Online Monitoring Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara) . Omspan berperan dalam memantau alokasi, penggunaan, serta pelaporan dana desa secara lebih akurat dan real-time. Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai peran Omspan dalam tata kelola desa, manfaatnya, serta tantangan yang dihadapi dalam implementasinya. Apa Itu Omspan? Omspan adalah sistem digital berbasis web yang dikembangkan oleh Kementerian Keuangan Republik Indonesia untuk mengawasi serta memantau realisasi anggaran dan perbendaharaan negara, termasuk dana desa. Sistem ini menjadi alat utama bagi berbagai instansi pemerintah, te...

MENGUBAH MINDSET PASCA PELATIHAN

 

MENGUBAH MINDSET PASCA PELATIHAN



Suatu desa akan berkembang dengan pesat  apabila semua unsur yang terlibat dalam struktur pemerintahan desa mau merubah mindset ( Pola Pikir ) dalam pelaksanaan tugas secara internal maupun eksternal. Mindset adalah pandangan mental seseorang yang mempengaruhi pendekatan orang tersebut dalam menghadapi suatu fenomena.  Pola pikir seseorang dapat tumbuh dan berkembang bersamaan dengan tingkat kematangan dan kedewasaan dalam suatu pemikiran berdasarkan logika dan perkembangan zaman. Dalam sistem pemerintahan desa kita mengenal STOK , semua unsur yang terlibat di pemerintahan desa sudah mengetahui tupoksi masing-masing sesuai dengan peraturan atau pun undang-undang yang masih berlaku sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas sehari-hari.

Pemerintah pusat melalui beberapa kementerian berupaya untuk meningkatkan kemampuan kapasitas aparatur pemerintah desa melalui pelatihan-pelatihan wang wajib diikuti oleh pemerintah desa. Dari semua plafon yang ditawarkan dari rekanan untuk pelaksanaan pelatihan , pemerintah desa akan melihat prioritas utama yang sangat di perlukan dalam pelaksanaan tugas agar memudahkan  dalam sistem pelayanan publik maupun pelaporan hasil pelaksanaan anggaran . Pemerintah desa wajib menganggarkan sub bidang peningkatan kapasitas pemerintah desa untuk mengikuti bimtek di semua tingkatan secara bertahap berdasarkan kemampuan desa dalam menganggarkan dan tetap memperhatikan skala prioritas penggunaan dana desa ( DD )maupun alokasi dana desa (ADD).

Dalam pelaksanaan bimtek maupun studi banding di suatu daerah atau desa yang sudah sangat maju baik dari segi pelayanan, pembangunan, maupun bidang lainnya, perbedaan yang sangat mencolok antara desa peserta pelatihan dengan desa tujuan studi banding sangat jauh baik pada sarana dan prasarana, sumber daya manusia (SDM ), sumber daya alam (SDA), serta dalam manajemen tata kelola pemerintahan desa lainya. Hal ini yang menjadi pemikiran setiap peserta pelatihan peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa, mampukah menerapkan seperti desa yang sudah sangat maju.

Adapun kendala yang dialami oleh desa peserta pasca pelatihan di antaranya:

1.       Keterbatasan Sumber daya manusia yang menguasai ITE

2.       Keterbatasan sarana dan prasarana pendukung seperti  jaringan internet, computer

3.       Tidak mau mencoba hasil pelatihan karena perbedaan kondisi

4.       Selalu beranggapan bahwa hasil pelatihan sangat sulit untuk diterapkan ( Mendset)

Apapun kondisi dan kekurangan yang ada pada pemerintah desa, selama mau mencoba tentunya akan membuahkan hasil , walaupun belum maksimal, keinginan untuk menjadi desa yang maju harus di mulai dari dalam system pemerintahan terlebih dahulu sebelum go public. Rencana tindak lanjut pasca pelatihan harus di laksanakan dengan segala kendala yang dihadapi agar apa yang didapat saat pelatihan berguna untuk kemajuan suatu desa atau sebaliknya akan tetap menjadi desa seperti semula, tanpa ada perubahan .

        1. Adapun beberapa cara  yang dapat dilakukan paska pelatihan di antaranya:

1.             2. Ada kemauan untuk merubah mindset pasca pelatihan

2.            3. Berusaha meningkatkan ITE untuk menunjang hasil penerapan pasca pelatihan

3.           4. Dukungan pemangku kebijakan  dan sesama rekan kerja

4.            5. Memiliki motipasi untuk meningkatkan kemampuan

5.            6. Memiliki referensi untuk menunjang kinerja pasca pelatihan

6.                7. Sikap optimis bahwa kita bisa seperti mereka

Apa sih manfaatnya bagi desa pasca pelatihan ?, peserta pelatihan baru mengetahui manfaat hasil dari pelatihan setelah melaksanakan rencana tindak lanjut pasca pelatihan, bukan hanya sebatas pengetahuan tetapi riel dalam pelaksanaan tugas dalam pelayanan public, awalnya sangat sulit tetapi setelah berhasil melaksanakan hasil pelatihan baru tahu bahwa ada kemudahan, efektif dan efisien dan sangat terbantu dalam pelaksanaan tugas sehari-hari.

Komentar

Sejarah Desa