Langsung ke konten utama

SEJARAH DESA

Pancasila Sebagai Benteng Idiologi Bangsa; Refleksi Hari Kesaktian Pancasila

  Pancasila Sebagai Benteng Ideologi Bangsa: Refleksi Hari Kesaktian Pancasila Pendahuluan Indonesia adalah negara dengan keberagaman yang luar biasa. Dari Sabang sampai Merauke, terdapat ribuan pulau, berbagai suku, agama, budaya, dan bahasa. Di tengah keberagaman tersebut, Indonesia membutuhkan sesuatu yang bisa menjadi pengikat dan panduan bagi semua lapisan masyarakat agar tetap bersatu dan hidup harmonis. Pancasila adalah jawaban dari kebutuhan tersebut. Sebagai dasar negara, Pancasila berfungsi tidak hanya sebagai pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, tetapi juga sebagai benteng ideologi yang melindungi bangsa Indonesia dari pengaruh ideologi-ideologi yang bertentangan dengan karakter dan kepribadian bangsa. Setiap tanggal 1 Oktober, bangsa Indonesia memperingati Hari Kesaktian Pancasila sebagai momen penting untuk mengenang peran krusial Pancasila dalam mempertahankan keutuhan negara di tengah berbagai ancaman, terutama ancaman ideologi asing. Refleksi dari Hari Kesak

Implementasi Pegiat Desa; Penguatan Partisipasi Dalam Pembangunan Dan Pemberdayaan Masyarakat Desa

 Implementasi Pegiat Desa; Penguatan Partisipasi Dalam Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa


Pelaksanakan kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Penguatan Partisipasi Pegiat Desa di Aula Madani, Kuala Kapuas. Kegiatan ini merupakan bagian dari gelombang ke-2 pelaksanaan Bimtek yang dirancang untuk meningkatkan partisipasi dan kapasitas pegiat desa dalam pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa. Desa Sriwidadi turut ambil bagian dalam kegiatan ini dengan mengirimkan dua orang pegiat desa sebagai peserta, Selasa ( 27/9/2024 ) 

Pengertian Partisipasi Pegiat Desa

Pegiat desa adalah individu atau kelompok yang aktif berpartisipasi dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pembangunan serta pemberdayaan masyarakat di tingkat desa. Mereka berperan penting sebagai jembatan antara pemerintah desa dan masyarakat, dengan tugas utama mendorong masyarakat agar lebih terlibat dalam proses pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.

Partisipasi pegiat desa sangat penting dalam memastikan program-program pembangunan desa benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat dan dilaksanakan secara efektif. Mereka juga bertugas mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya pemberdayaan dan peran serta dalam pengambilan keputusan di desa.

Maksud, Tujuan, dan Fungsi Pegiat Desa

Maksud diadakannya Bimtek ini adalah untuk memperkuat kapasitas dan partisipasi pegiat desa dalam pembangunan dan pemberdayaan masyarakat. Adapun tujuan dari kegiatan ini meliputi:

1. Meningkatkan pemahaman pegiat desa terhadap peran mereka dalam proses pembangunan desa.

2. Mengasah keterampilan pegiat desa dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi program-program pembangunan dan pemberdayaan masyarakat.

3. Mendorong sinergi antara pegiat desa, pemerintah desa, dan masyarakat dalam pelaksanaan program-program desa.

Fungsi utama pegiat desa dalam konteks ini adalah sebagai penggerak dan fasilitator yang mendorong masyarakat agar aktif dalam proses pembangunan. Selain itu, pegiat desa berperan dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait berbagai program pemberdayaan yang ada, sehingga masyarakat dapat memanfaatkan program tersebut secara optimal.

Sasaran Kegiatan

Sasaran dari kegiatan ini adalah para pegiat desa dari berbagai wilayah di Kabupaten Kapuas, termasuk Desa Sriwidadi yang mengirimkan dua orang pegiat desa sebagai peserta. Sasaran utama Bimtek ini adalah untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan praktis yang dapat diimplementasikan langsung di desa masing-masing, khususnya dalam hal pembangunan dan pemberdayaan masyarakat.

Kendala dalam Implementasi Pegiat Desa dalam Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat

Meski peran pegiat desa sangat penting, ada beberapa kendala yang dihadapi dalam implementasi peran mereka di lapangan:

1. Kurangnya pemahaman masyarakat tentang pentingnya partisipasi dalam pembangunan desa. Masih banyak masyarakat yang bersikap pasif dan menyerahkan seluruh urusan kepada pemerintah desa tanpa ikut serta dalam proses pengambilan keputusan

2. Terbatasnya dukungan sumber daya baik dari segi dana maupun fasilitas untuk menunjang aktivitas pegiat desa. Hal ini sering kali menghambat pelaksanaan program-program pemberdayaan masyarakat.

3. Koordinasi yang kurang optimal antara pemerintah desa, pegiat desa, dan masyarakat, sehingga sering kali terjadi tumpang tindih atau salah pemahaman dalam pelaksanaan program pembangunan desa.

Manfaat Bimtek Pegiat Desa

Kegiatan Bimtek ini memberikan manfaat yang signifikan bagi para peserta, khususnya pegiat desa. Beberapa manfaat yang dirasakan antara lain:

1. Peningkatan kapasitas pegiat desa dalam merencanakan dan mengimplementasikan program-program pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa.

2. Peningkatan pemahaman mengenai pentingnya partisipasi aktif masyarakat dalam proses pembangunan desa, serta cara-cara efektif untuk mengajak masyarakat lebih terlibat.

3. Penguatan jejaring antarpegiat desa di berbagai wilayah, yang memungkinkan pertukaran pengalaman dan solusi atas berbagai kendala yang dihadapi di lapangan.

Bimtek ini juga memberi peluang bagi pegiat desa untuk menggali informasi mengenai berbagai kebijakan terbaru terkait pembangunan desa, sehingga mereka dapat lebih memahami konteks regulasi dan program yang relevan untuk diaplikasikan di desa masing-masing.

Kesimpulan

Bimtek Penguatan Partisipasi Pegiat Desa yang dilaksanakan pada tanggal 17 September 2024 di Aula Madani Kuala Kapuas menjadi momentum penting untuk meningkatkan kapasitas pegiat desa dalam pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa. Desa Sriwidadi, dengan mengirimkan dua orang perwakilan, menunjukkan komitmen dalam memperkuat peran pegiat desa di wilayahnya.

Meskipun masih terdapat berbagai kendala dalam implementasi peran pegiat desa, kegiatan Bimtek ini memberikan berbagai manfaat yang diharapkan dapat diimplementasikan secara optimal dalam pembangunan desa di masa mendatang. Dengan adanya pegiat desa yang lebih terampil dan berwawasan luas, partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa diharapkan akan meningkat, sehingga menciptakan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.



Komentar

Sejarah Desa